Universitas Brawijaya

Fakultas Peternakan.

Sapi Potong

Peluang Bisnis Ternak Sapi Potong

PAKAN TERNAK

Pakan Ternak Dari Kulit Pisang

BETERNAK SAPI

Beternak Sapi Yang Sangat Menguntungkan.

SAPI PERAH

Peternakan Susu Sapi Perah

Jumat, 09 Mei 2014

Membangun Kandang Sapi Yang Baik & Benar

Kandang sangat diperlukan dalam usaha pembibitan dan penggemukan sapi potong. Ukuran kandang yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan jumlah sapi yang dipelihara dan perencanaan ke depannya. Menurut drh. Samsul Fikar & Dadi Ruhyadi di dalam bukunya, Buku Pintar Beternak & Bisnis Sapi Potong, kandang yang baik dan benar harus memenuhi beberapa persyaratan berikut ini.

 1. Letak dan Arah Kandang
Menurut pengalaman penulis di lapangan, pertumbuhan bobot badan sapi dengan kandang (bagian kepala sapi) yang menghadap ke timur lebih baik dibandingkan dengan sapi yang kandangnya menghadap arah lain. Maka, jika membangun kandang tunggal, sebaiknya dibuat menghadap ke timur. Namun, jika membangun kandang ganda, buatlah membujur utara - selatan.

2. Ukuran Kandang
Ukuran kandang harus disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi dan jenis kandang yang digunakan, apakah kandang individu atau kandang kelompok. Umumnya, kebutuhan luas kandang sapi per ekor sekitar 1.5 x 2.5 m, 1.5 x 2 m, atau 1 x 1.5 m. Apa pun jenis kandang yang dibuat, baik kandang kelompok ataupun individu, peternak harus memenuhi kebutuhan luas kandang per ekor tersebut.

3. Konstruksi Kandang
Konstruksi kandang harus kuat serta terbuat dari bahan- yang ekonomis dan mudah diperoleh. Di dalam kandang harus ada drainase dan saluran pembuangan Iimbah yang mudah dibersihkan. Tiang kandang sebaiknya dibuat dari kayu berbentuk bulat agar Iebih tahan lama dibandingkan dengan kayu berbentuk kotak. Selain itu, kayu bulat tidak akan melukai tubuh sapi, berbeda dengan kayu kotak yang memiliki sudut tajam.


- Lantai
kandang-lantaiLantai kandang sapi biasanya dibuat dari bahan semen atau tanah yang dipadatkan dan dibuat lebih tinggi dari lahan sekitarnya. Lantai bisa dialasi jerami, karpet, kayu datar, papan, atau serbuk gergaji. Pemberian alas bertujuan agar kaki dan tubuh sapi tidak terluka terkena lantai semen yang kasar. Pemberian alas juga membuat kaki dan tubuh sapi tidak mudah kotor serta tidak terserang kuman penyakit. Selain itu, lantai yang diberi alas juga menjadi tidak cepat rusak akibat tergerus kaki sapi. Lantai kandang harus kuat, tidak licin, dan dibuat dengan kemiringan 15 derajat ke arah selokan di belakang sapi untuk mempermudah penampungan kotoran sapi dan pakan yang jatuh.

Kandang bakalan dan anakan biasanya hanya beralaskan semen. Sementara itu, kandang pembibitan biasanya beralaskan serbuk gergaji atau sekam. Kandang pembibitan atau persalinan membutuhkan kondisi yang mutlak kering. Karena itu, setiap periode melahirkan, serbuk gergaji harus diganti dengan yang baru.

- Dinding
Dinding kandang tidak boleh tertutup seluruhnya, harus dibuat terbuka sebagian agar sirkulasi udara di dalam kandang lancar. Bahan yang digunakan sebagai dinding bisa berupa tembok beton, papan, kayu, bambu, dan bilik bambu. Kadang, dinding kandang hanya berupa tempat minum dan tempat pakan yang dibuat setinggi 0.5--1 meter dari permukaan tanah.

- Atap
Atap kandang bisa terbuat dari bahan asbes, genting, rumbia, atau seng. Kandang untuk sapi potong bisa menggunakan atap dari asbes, karena sapi potong lebih tahan terhadap panas. Kandang sapi juga boleh tidak menggunakan atap alias terbuka. Kandang terbuka yang kandang-lorongberatapkan langit ini biasanya digunakan untuk memelihara sapi bunting atau bakalan yang baru datang di peternakan. Kandang seperti ini membantu betina bunting untuk berlatih agar proses melahirkan bisa lancar.

- Lorong
Di kandang individu, biasanya terdapat lorong di tengah kandang sebagai area lalu lintas peternak atau pekerja untuk memberi pakan atau minum sapi. Lorong ini biasanya berukuran 0.5--1 meter dan dibuat dari bahan semen. Lantai semen sebaiknya diberi corak garis-garis agar tidak licin.

- Selokan
Selokan berfungsi sebagai tempat pembuangan kotoran. Selokan biasanya dibuat dengan lebar 20--30 cm dan kedalaman 10--20 cm. Selokan ini dibuat di dalam kandang di bagian ekor sapi, baik itu di kandang tunggal maupun kandang ganda. Tujuannya, agar pekerja mudah membersihkan kotoran dan urine sapi.

- Bak Pakan dan Minum
kandang-pakanBak pakan dan bak air minum dibuat di depan kandang dengan perbandingan 2 : 1. Artinya, jika panjang bak pakan satu meter, maka panjang bak air minum setengah meter. Tempat pakan dan minum ini dibuat dari bahan semen atau papan kayu dengan dasar rapat agar pakan tidak mudah tercecer. Tempat minum tidak boleh bocor dan harus mudah dibersihkan.

Selain hal di atas, ada beberapa ketentuan-ketentuan lainnya dalam pembuatan dan pengaturan kandang yang baik dan benar dan disesuaikan dengan jenis pemeliharaan. Beberapa peralatan juga sangat dibutuhkan dalam menunjang kesuksesan pemeliharaan sapi.

Teknologi Pakan ( Pembuatan Jerami Amoniasi )

  Latar Belakang
 • Hijauan merupakan sumber pakan utama untuk ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba)
  • Untuk meningkatan produksi perlu penyediaan hijauan pakan yang cukup baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitasnya
 • Hijauan pakan ternak yang umum diberikan untuk ternak ruminansia adalah rumput-rumputan yang berasal dari padang penggembalaan atau kebun rumput, tegalan, pematang serta pinggiran jalan.


Faktor Penghambat Penyedian Hijauan Pakan
(a)Terjadinya perubahan fungsi lahan yang sebelumnya sebagai sumber hijauan pakan menjadi lahan pemukiman, lahan untuk tanaman pangan dan tanaman industri
(b)Sumberdaya alam untuk peternakan berupa padang penggembalaan di Indonesia semakin berkurang
(c)Secara umum di Indonesia ketersediaan hijauan pakan juga dipengaruhi oleh iklim, sehingga pada musim kemarau terjadi kekurangan hijauan pakan ternak dan sebaliknya di musim hujan jumlahnya melimpah
Solusi
·         Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan
·         Sumber limbah pertanian diperoleh dari komoditi tanaman pangan, dan ketersediaanya dipengaruhi oleh pola tanam dan luas areal panen dari tanaman pangan di suatu wilayah
·         Jenis limbah pertanian sebagai sumber pakan adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kedelai, jerami kacang tanah, pucuk ubi kayu, serta jerami ubi jalar dll.
·         Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang potensial untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia
·         Penggunaan jerami padi sebagai pakan ternak telah umum dilakukan di daerah tropik, terutama sebagai makanan ternak pada musim kemarau
·         Penggunaan jerami padi sebagai makanan ternak mengalami kendala terutama disebabkan adanya faktor pembatas dengan nilai nutrisi yang rendah yaitu kandungan protein rendah, serat kasar tinggi, serta kecernaan rendah
·         Pemanfaatan jerami padi sebagai pakan baru mencapai 31-39%, sedangkan yang dibakar atau dikembalikan ke tanah sebagai pupuk 36-62%, dan sekitar 7-16% digunakan untuk keperluan industri

Kelemahan Jerami Padi
·         Kandungan nutrisi yang rendah, misalnya kandungan protein jerami 3-5 %, sedangkan protein rumput gajah mencapai 12-14%
·         Rendahnya kecernaan yang disebabkan oleh:
       1. terdapat lignin sekitar 6-7%
       2. Mengandung silikat 13 %
·         Silikat dan lignin ini bagaikan kaca pelapis, yang melapisi zat-zat yang berguna dan bernilai energi tinggi seperti protein, selulose, hemiselulose
·         Ikatan serat di dalamnya juga sangat kuat
Pengolahan Jerami Padi dengan Amoniasi Urea
1.      Amoniasi merupakan suatu cara pengolahan jerami padi secara kimiawi dengan menggunakan gas amonia
2.      Pengadaan gas amonia mahal
3.      Urea atau CO(NH2)2, Sumber gas amonia yang murah dan mudah diperoleh,
4.      1 kg urea menghasilkan 0,57 kg gas amonia
5.      Urea merupakan senyawa kimia yang mengandung + 45 % unsur nitrogen

Manfaat Amoniasi
1.      Merubah tekstur dan warna jerami yang semula keras berubah menjadi lunak dan rapuh
2.      Warna berubah dari kuning kecoklatan menjadi coklat tua
3.      Meningkatkan kadar protein, serat kasar, energi bruto (GE), tetapi menurunkan kadar bahan ekstrak tiada nitrogen (BETN) dan dinding sel
4.      Meningkatkan bahan kering, bahan organik, dinding sel, nutrien tercerna total, energi tercerna, dan konsumsi bahan kering jerami padi
5.      NH3 cairan rumen meningkat
6.      Memberikan balan nitrogen yang positif
7.      Menghambat pertumbuhan jamur

8.      Memusnahkan telur cacing yang terdapat dalam jerami.

KRITIK & SARAN

Penulis mengucapkan terima kasih atas kunjungan anda atau sudah membaca isi dari blog ini.

Tentu saja masih banyak kekurangan bagi penulis.

Untuk itu penulis meminta maaf apabila ada kesalahan atupun kata - kata yang tidak berkenan bagi pembaca.

Kritik dan saran yang membangun sangat kami tunggu dari pembaca.

Silahkan kirim kritik dan saran anda.


KIRIM KRITIK & SARAN

Peternakan Susu

Peternakan Susu 

Peternakan susu adalah salah satu jenis usaha di bidang peternakan yang mengusahakan produksi susu, biasanya dari sapi susu, namun juga bisa bersumber dari hewan lain seperti kambing, domba, unta, dan kerbau yang bisa langsung diolah di tempat, dikirimkan ke pabrik pengolahan susu, atau dijual secara langsung ke masyarakat.
Kebanyakan peternakan susu sapi menjual sapi jantan yang baru lahir, biasanya untuk dipelihara yang kemudian dipotong sebagai daging sapi muda (veal) atau sebagai sumber benih sapi susu. Kebanyakan peternakan susu juga menumbuhkan atau mencari bahan pakan mereka sendiri, terutama rumput dan daun dan batang jagung. Bahan pakan ini bisa diberikan secara langsung ke sapi atau disimpan dan difermentasikan sebagai silase untuk diberikan kemudian.


Peternakan susu telah menjadi bagian dari pertanian sejak ribuan tahun yang lalu, awalnya muncul sebagai usaha pemeliharaan skala kecil dan tersebar di berbagai tempat. Dalam perkembangannya selama ratusan tahun, peternakan yang dikhususkan untuk memproduksi susu mulai bermunculan. Peternakan susu skala besar ketika itu hanya dikembangkan ketika ada permintaan susu dalam jumlah besar atau jika susu bisa diolah menjadi produk yang lebih tahan lama, seperti keju, mentega, krim, dan sebagainya.
Peternakan susu tersentralisasi berkembang di sekitar desa dan pinggir kota di mana tumbuh bahan pakan sapi dan ruang untuk menggembalakan sapi. Petani bisa memelihara sapi dalam skala kecil untuk diperah susunya sebagai konsumsi keluarga sendiri, penghasil pupuk kandang, dan sumber tenaga penggerak.
Kebanyakan peternak melakukan pemerahan susu di dalam ruangan dua kali sehari, di dalam kandang. Pemberian pakan dapat dilakukan ketika pemerahan. Penggembalaan sapi saat ini sulit ditemukan, kecuali di daerah pedesaan di mana masih terdapat padang rumput atau wilayah alam terbuka luas. .

Susu umumnya diolah dengan tujuan meningkatkan usia simpan, beberapa diolah untuk meningkatkan rasa. Produk susu yang paling umum adalah susu homogenisasi, susu pasteurisasi, keju, krim, mentega, dan yoghurt. Di Indonesia, susu banyak dijual dalam bentuk susu kental manis, susu bubuk, dan susu skim. Sedangkan di daerah sekitar sentra produksi susu seperti Pangalengan, tersedia susu pasteurisasi dalam bentuk cair dan dingin, yaitu susu yang hanya melewati proses minimal (pasteurisasi) sehingga rasanya mendekati susu segar.




PROFIL PENYULUH


PROFIL PENYULUH FAKULTAS PETERNAKAN


Biodata Penyuluh
Nama :    Ayu Melia Sades 
Tempat, Tanggal Lahir : Jepara, 04 Desember 1993
Alamat :  Jl. Watu gilang 4, no. 28a

Nama :   Yonastri Septarika
Tempat, Tanggal Lahir : Kediri, 26 September 1994
Alamat : Jl. Sumbersari gang 5, No. 476c

Nama :   Fivid Kumala
Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 09 April 1994
Alamat : Jl. Kerto Asri 60

Nama :   Muji Lestari
Tempat, Tanggal Lahir : Blitar, 15 Maret 1994
Alamat : Jl. Sumbersari gang 7c